Zaman sekarang
masih ada saja orang yang suka mengumbar kesombongan. Mereka selalu ingin
terlihat lebih menonjol dibanding yang lain dan terkesan sok mau jadi pahlawan.
Seperti dikantor tempat saya bekerja. Ada saja rekan kerja yang selalu omong besar,
merasa dirinya paling pintar, paling kaya dan paling berpengaruh terhadap
dinamika kerja kantor sehingga menganggap rendah orang lain. Melihat
tingkahnya saja setiap hari, saya hanya bisa menghela napas, mencoba untuk tidak terpengaruh
oleh setiap ucapannya yang seakan-akan bentuk pengumuman sehingga banyak menghasut dan menyebarkan issu yang
sebenarnya untuk misi kepentingan dirinya sendiri. Orang itu begitu
berambisi untuk mengejar uang dan kesuksesan. Padahal ambisi dan kesombongan
tidak akan membuat seseorang benar-benar sukses. Saya bisa melihat sebenarnya orang ini tidak
disukai oleh banyak orang dan termasuk lambat untuk sukses karena masuk dalam kategori
tipe pemalas dan pembual. Ia tidak pernah bersyukur kepada Tuhan atas segala
bentuk materi dan fasilitas yang sudah diterimanya selama ini. Pun cukup banyak pula orang di luar sana yang berada pada posisi tinggi dan terhormat yang hidupnya sederhana dan
rendah hati.
Alkitab mengatakan
: “Kecongkakan mendahului kehancuran, tinggi hati mendahului kejatuhan”