Sebagai manusia yang sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus, kita sudah sepatutnya membawa keteladanan dalam diri Yesus dalam setiap sisi kehidupan kita. Yesus mengajarkan kepada kita sebuah bentuk pelayanan sejati yaitu pelayanan tanpa pamrih. Pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri, tidak untuk dihargai apalagi dihormati. Bahkan di zaman sekarang banyak diantara kita yang melakukan pelayanan dengan berorientasi pada materi, uang dan kedudukan. Mereka begitu bergairahnya di dalam sebuah gereja melayani jemaat dalam bentuk apapun jika mendapat penghargaan, imbalan atau sekedar uang transport. Tapi begitu hal tersebut sedikit saja terhambat karena sesuatu dan lain hal, maka mereka langsung kurang bergairah dengan bermacam-macam alasan sampai akhirnya mundur dari pelayanan. Inilah yang dinamakan bentuk pelayanan kepada Tuhan dengan motivasi yang tidak benar. Kalau manusia berkata: "Pelayanan saya hanya untuk Tuhan", tapi dibalik itu sadar atau tidak sadar terkandung motivasi yang lain, maka pelayanan itu tinggal menunggu waktu saja alias tidak akan bertahan lama. Tuhan tidak suka bentuk pelayanan seperti itu. Yesus Kristus melayani bukan untuk dilayani tapi cerminan dari sebuah Kasih Sejati yang abadi. Dia mengajarkan itu juga kepada semua muridnya. Sebagai manusia berdosa tidak semua muridnyapun melakukan apa yang dikatakan oleh Yesus itu, tapi Yesus tetap setia kepada Bapa di sorga dan memberi contoh serta keteladanan yang baik sampai Ia rela berkorban untuk mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia berdosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar