11 Februari 2014

KHOTBAH PENDETA



   Kesuksesan seorang pendeta dapat kita lihat dari kualitas khotbahnya. Ia bisa dikenal luas, bahkan menjadi terkenal atau disukai oleh jemaat mungkin saja kerena khotbahnya yang bagus, menarik, menyentuh, kaya akan ilustrasi atau sekedar banyak melucu. Kita sebagai anggota gereja tentu suka dengan pendeta yang menurut kita khotbahnya cukup berbobot, sampai kita pilih-pilih mereka jika akan mengadakan atau menghadiri acara kebaktian. Kita mungkin juga akan pergi ke gereja jika pendetanya sesuai dengan apa yang kita harapkan.
   Sudah semestinya kita membuang jauh-jauh kebiasaan tersebut. Kita datang ke gereja untuk membina hubungan atas dasar Kasih kepada Allah dan sesama melalui khotbah yang kita dengar salah-satunya. Jadi soal baik atau tidaknya khotbah seorang pendeta selama itu tidak menyesatkan, tidak boleh mempengaruhi apalagi sampai mengikis kerinduan kita untuk beribadah kepadaNya setiap minggu dimana pun itu. 


“Khotbah terbaik tidak terjadi di sebuah mimbar,
itu terjadi ketika kita mengasihi orang lain untuk kemuliaan Tuhan”
(James W. Moore)

10 Februari 2014

TUHAN MENGASIHI CIPTAANNYA


   Kasih Tuhan tidak hanya berlaku pada manusia saja sebagai mahluk ciptaannya. Hal ini saya alami ketika saya memelihara seekor kucing jenis kampung yang lucu. Beberapa waktu yang lalu kucing itu terluka pada matanya akibat berkelahi dengan sesamanya. Lukanya pun semakin hari terlihat semakin parah hingga kelopak matanya selalu menutup karena terasa sakit. Lama kelamaan saya menjadi tidak tega melihatnya, apalagi sampai suatu saat matanya yang memerah berair dan mengeluarkan nanah. Kucing kesayangan saya itu juga terlihat menjadi tidak ceria seperti biasanya. Tubuhnya lemas dan lebih suka tidur. Karena khawatir akan menjadi buta, saya kemudian menumpangkan tangan saya ke matanya dan berdoa minta kesembuhan dari Tuhan saja sebagai Sang Pencipta Alam semesta. Entah bagaimana saat itu saya begitu yakin kalau saya tidak dapat berbuat apa-apa terhadap luka pada mata kucing saya kecuali yakin pada kekuatan doa. Hingga pada keesokan harinya mata kucing saya langsung mengering dan saat itu juga lukanya sembuh. Sebenarnya kejadian ini sudah saya alami dua kali.
   Hal yang sama juga pernah terjadi ketika kucing tersebut tidak mau makan sama sekali selama berhari-hari seperti keracunan hingga mengalami sakit dan tubuhnya menjadi lemas. Khawatir akan mati, Kala itu saya pun berdoa dengan meletakkan tangan saya diatas perutnya. Ketika pagi hari semuanya berubah, kucing tersebut segar kembali dan nafsu makannya kembali normal. Saya juga punya cerita unik bagaimana perjuangan saya yang menyedihkan ketika dengan susah payah berusaha membawa kucing tersebut ke lingkungan tempat tinggal saya yang baru yang cukup jauh dengan segala risikonya. Itu semua saya lakukan karena si kucing sudah menjadi bagian dari kehidupan keluarga di rumah. Syukur, berkat kuasa doa pula hingga akhirnya semua dapat berjalan sesuai harapan saya. Kini kucing itu sudah beradaptasi dengan baik dan dapat mengenali dengan cepat lingkungannya yang baru, karena pernah dua hari tidak pulang tetapi akhirnya kembali juga ke rumah.
   Kalau kita yakin akan kuasa Tuhan yang dasyat, hal itu berlaku juga bagi semua. Jika kita percaya dan mengasihi Dia, Ia akan melakukannya juga untuk kita dan semua yang kita sayangi yang ada di sekitar kita.