10 Oktober 2013

DIBERKATI

   Kisah perjalanan hidup si penulis yang berjuang untuk memiliki anak. Tapi ketika mimpi itu menjadi kenyataan, tidaklah mudah baginya untuk menjalani kehidupan seperti apa yang selama ini ia bayangkan. Kekecewaan bahkan marah kepada Tuhan adalah bagian dari pengenalan akan maksud Allah yang sesungguhnya. Robyn Henk mengarungi kehidupan bersama anak-anak yang diadopsinya dengan segala keterbatasan fisik atau berkebutuhan khusus yang mungkin bagi sebagian orang tua memandangnya sebagai penghalang atau beban keluarga sehingga cenderung menghindar sampai menyerah pada keadaan. Tapi Robyn Henk tidaklah demikian melainkan menyadari sepenuhnya bahwa penderitaan atau masa-masa sulit yang ia, suami dan anaknya alami merupakan suatu proses kehidupan yang Tuhan ijinkan untuk dilalui sebagai bagian dari berkat-berkatNya.
   Banyak pemahaman yang kita dapat tentang firman Tuhan yang menjadi pegangan hidupnya termasuk lebih percaya akan rencana Tuhan dari pada mengikuti rencana atau kemauannya sendiri. Satu hal yang bisa menguatkan para pembaca adalah ketika penulis berada pada titik dimana ia berada pada ambang keputusasaan tapi segera menyadari bahwa "Tuhan sudah memulainya," jadi tidak ada lagi alasan untuk berhenti jika kita sudah memutuskan bahwa kita percaya pada rencanaNya dan berjalan bersama dengan Dia.
   Hampir semua kalimat yang ditulisnya dalam buku ini merupakan rangkaian kata-kata indah penuh makna, dengan tata bahasa yang sangat baik dan menyentuh. Secara keseluruhan penulis berusaha mengajak para pembaca untuk berserah serta senantiasa bersyukur kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan dan setiap keinginan melalui suatu proses yang kadang panjang dan tidak mudah. Percaya, taat dan selalu mengikuti keinginan hati Tuhan adalah cara terbaik untuk mewujudkan setiap harapan penuh berkat melebihi dari apa yang dapat kita pikirkan.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar