SELAMA APA?
Sebuah keluarga pendeta sedang berkendaraan dalam rangka mengunjungi orang tua mereka ke luar kota. Dalam perjalanan itu anaknya yang masih kecil bertanya kepada ibunya: "Bu, apakah rumah kakek dan nenek masih jauh?" Ibunya menjawab: "Iya sayang, masih sekitar duaratus kilometer lagi." Lalu anaknya mengerutkan kening dan bertanya: "Berapa lama lagi kalau begitu Bu?" Sang ibu segera menjawab: "Kira-kira dua jam perjalanan lagi sayang." "Hmm..." untuk beberapa saat si anak terdiam sejenak. Kemuadian ia langsung bertanya lagi kepada ibunya: "Apakah itu selama khotbah Bapak?"
MEMBOSANKAN
Sepulang kebaktian gereja, Seorang pemuda mengeluh kepada temannya, "Uhh... aku benar-benar kesal pada pendetanya tadi." Temannya bertanya: "Memangnya kenapa?" Dengan menggerutu pemuda itu berkata: "Bagaimana tidak? Khotbahnya begitu membosankan sehingga aku mengantuk." "Tetapi suaranya begitu keras hingga aku enggak bisa tidur."
Refleksi :
Motivasi utama kita datang ke gereja adalah hal memberi bukan menerima
PERCAYA ?
Dua gadis kecil sedang berbincang-bincang selepas kebaktian Sekolah Minggu. Gadis kecil pertama berkata: "Apa kamu percaya kalau iblis itu ada?" Gadis kecil kedua menjawab: "Saya tidak begitu percaya." Mungkin sama saja dengan Sinterklas, lama-lama kita tahu, ternyata itu ayahmu.
Refleksi :
Kepercayaan itu "rapuh". Sekali ternoda sulit dibersihkan. Jangan menukar kepercayaan orang lain terhadap kita dengan kuntungan sesaat.
TERJUN PAYUNG
Seorang tentara muda akan melakukan penerjunan pertamanya. Komandannya berpesan, "Begitu melompat dari pesawat, hitunglah satu sampai sepuluh dan tariklah tuas pertama." "Kalau parasut tidak terbuka, tariklah tuas kedua." "Setelah kamu mendarat, truk kita akan siap menjemputmu di lokasi pendaratan." Dengan menarik napas panjang, ia langsung melompat keluar dari pesawat. Setelah menghitung sampai sepuluh, ia segera menarik tuas pertama, tetapi parasut tidak terbuka. Ia kemudin menarik tuas kedua, tetap tidak terjadi apa-apa. Parasutnya tidak terbuka. Dengan nada kesal ia berkata, "Ya Tuhan, kalau begini saya berani bertaruh, pasti truknya juga enggak ada di lokasi pendaratan."
Refleksi :
Kalau anda punya sedikit waktu lagi untuk hidup di dunia, apa yang akan anda pikirkan? Sebaiknya jangan berpikir tentang keburukan orang lain.
MEMBERI
MEMBOSANKAN
Sepulang kebaktian gereja, Seorang pemuda mengeluh kepada temannya, "Uhh... aku benar-benar kesal pada pendetanya tadi." Temannya bertanya: "Memangnya kenapa?" Dengan menggerutu pemuda itu berkata: "Bagaimana tidak? Khotbahnya begitu membosankan sehingga aku mengantuk." "Tetapi suaranya begitu keras hingga aku enggak bisa tidur."
Refleksi :
Motivasi utama kita datang ke gereja adalah hal memberi bukan menerima
PERCAYA ?
Dua gadis kecil sedang berbincang-bincang selepas kebaktian Sekolah Minggu. Gadis kecil pertama berkata: "Apa kamu percaya kalau iblis itu ada?" Gadis kecil kedua menjawab: "Saya tidak begitu percaya." Mungkin sama saja dengan Sinterklas, lama-lama kita tahu, ternyata itu ayahmu.
Refleksi :
Kepercayaan itu "rapuh". Sekali ternoda sulit dibersihkan. Jangan menukar kepercayaan orang lain terhadap kita dengan kuntungan sesaat.
TERJUN PAYUNG
Seorang tentara muda akan melakukan penerjunan pertamanya. Komandannya berpesan, "Begitu melompat dari pesawat, hitunglah satu sampai sepuluh dan tariklah tuas pertama." "Kalau parasut tidak terbuka, tariklah tuas kedua." "Setelah kamu mendarat, truk kita akan siap menjemputmu di lokasi pendaratan." Dengan menarik napas panjang, ia langsung melompat keluar dari pesawat. Setelah menghitung sampai sepuluh, ia segera menarik tuas pertama, tetapi parasut tidak terbuka. Ia kemudin menarik tuas kedua, tetap tidak terjadi apa-apa. Parasutnya tidak terbuka. Dengan nada kesal ia berkata, "Ya Tuhan, kalau begini saya berani bertaruh, pasti truknya juga enggak ada di lokasi pendaratan."
Refleksi :
Kalau anda punya sedikit waktu lagi untuk hidup di dunia, apa yang akan anda pikirkan? Sebaiknya jangan berpikir tentang keburukan orang lain.
MEMBERI
Setelah menyampaikan khotbah tentang lebih baik memberi daripada menerima, seorang pendeta didekati anggota jemaatnya. Ia berkata dengan bangga, "Pak pendeta, apa yang Bapak khotbahkan tadi sangat bagus." "Saya selalu menerapkan ayat tersebut dalam pekerjaan saya." Sang pendeta tersenyum dan berkata: "Syukurlah puji Tuhan." Memangnya pekerjaan Bapak apa?" kata Pak pendeta. Bapak itu menjawab: "Saya seorang petinju, Pak."
Sumber: Kumpulan humor karya Ayub Yahya
PERCAKAPAN DOKTER DAN PASIENNYA
Pasien : "Jadi dokter itu enak banget ya dok ?
Dokter : "Apanya yang enak ?"
Pasien : "Lha iya, Dokter bisa menyembuhkan penyakit."
Dokter : "Ahh, Kesembuhan itu dari Tuhan."
Pasien : "Jadi Tuhan yang menyembuhkan, dokter yang menerima bayaran ?"
Dokter : "Nggak begitu, Kalau kamu mau langsung ketemu Tuhan... ya silahkan saja"
"Saya sih nggak keberatan, tak usah bayar pula alias gratis."
JURAGAN MANGGA
Karena takut dicuri orang, maka juragan mangga yang terkenal pelit memasang papan di salah satu pohon mangganya yang sedang berbuah lebat dengan tulisan: "Dilarang mencuri mangga, walau gue nggak lihat, tapi Tuhan tahu apa yang elu lakukan." Keesokkan harinya alangkah terkejutnya si juragan mangga. Dia mendapati buah mangga di pohonnya habis dicuri orang. Yang membuat juragan tambah kesal adalah si pencuri rupanya juga meninggalkan pesan di bawah pohon mangganya dengan tulisan: "Walau Tuhan lihat apa yang gue lakukan, tapi gue yakin Dia nggak akan beritahu elu... Ha ha ha...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar