14 Desember 2012

"CAROLING"

     Christmas Carol adalah istilah asing yang sudah melekat selama berabad-abad sehubungan dengan perayaan natal yang dilakukan oleh umat kristiani di seluruh dunia. Carol itu sendiri memiliki arti 'nyanyian syukur'. Ada banyak pengertian tentang christmas carol yang hingga kini orang masih sulit menentukan definisi yang tepat tentang apa itu christmas carol. Pengertian yang lebih tepat tentang christmas carol sesungguhnya adalah sebuah nyanyian natal yang dibawakan oleh sekelompok orang dari rumah ke rumah seraya mengucapkan selamat hari natal. Ada juga yang membawakan bingkisan natal kemudian berdoa bersama-sama demi kesejahteraan pemilik rumah.
     Tahukah anda bahwa jemaat GKI Kwitang Pos Cililitan khususnya pemuda era 80'an pernah melakukan tradisi christmas carol dalam arti sesungguhnya. Waktu itu mereka menyebutnya acara 'Caroling'. Mereka berkumpul di gereja poci saat malam natal kemudian pergi berkeliling menggunakan beberapa kendaraan milik jemaat mengunjungi rumah-rumah jemaat poci yang telah dipilih sebelumnya. Kegiatan tersebut benar-benar dilakukan didepan pintu rumah jemaat menjelang dini hari. Mereka bernyanyi carol dengan suara pelan sampai pemilik rumah membukakan pintu dan mengucapkan selamat natal serta berdoa bersama-sama. Ada juga penghuni rumah yang tidak membukakan pintu sampai lagu selesai dinyanyikan karena masih tertidur atau kemungkinan penghuninya sedang pergi. Jemaat yang rumahnya mendapat kunjungan 'caroling' tentunya merasa senang karena mereka merasakan sukacita dan damai natal hadir ditengah-tengah keluarga mereka sebagai bentuk perhatian yang diberikan oleh gereja poci bagi jemaatnya. Para pemuda pun senang karena ada juga penghuni rumah yang mempersilahkan masuk untuk kemudian menyantap makanan ala kadarnya yang sudah mereka persiapkan di hari natal. Momen seperti itulah yang juga akan menambah semangat dan keakraban kaum muda dengan para jemaat.
     Bagi jemaat yang pernah mengikutinya di masa itu pasti meninggalkan kenangan masa muda yang indah yang tidak mungkin terlupakan . Di era 80'an acara 'caroling' seperti itu masih bisa dilakukan karena toleransi beragama masih melekat kuat dikalangan masyarakat kita, sehingga tidak ada yang merasa terganggu karena para tetangga umumnya mengerti bahwa saat itu adalah malam natal yang sedang dirayakan oleh para pemeluknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar