10 April 2013

MENGHARGAI

   Kita pasti memiliki jam, entah itu jam tangan yang kita pakai atau jam dinding/ weker yang terpampang di rumah. Selain aktif sebagai penunjuk waktu, jam juga memiliki kelebihan lain seperti dapat membangunkan kita tidur melalui bunyi alarmnya. Mungkin jam yang kita miliki itu mahal dan sangat berharga, tapi tidak ada yang dapat kita perbuat selain memperlakukan apa adanya hingga jam itu tetap hidup, berputar sesuai fungsinya. Kita hanya cukup merawatnya sekedar membersihkan dan menggati baterainya secara berkala sebagai bentuk perhatian khusus. Sebaliknya jika jam tersebut tidak kita perhatikan sebagaimana adanya seperti tidak dirawat apalagi tersimpan karena kita tidak mau memakainya lagi atau takut hilang kerena mahal, maka lama kelamaan jam tersebut akan mati atau bisa saja rusak sehingga tidak berguna lagi.
   Demikian juga dalam komunitas gereja misalnya, kita mengenal banyak orang atau anggota jemaat yang sekedar aktif maupun tampak memiliki karunia atau talenta tertentu. Misalnya: penatua, pemusik, song leader, guru sekolah minggu, pengurus atau mungkin donatur. Seringkali kita terjebak pada karunia yang melekat pada pribadi seseorang dalam hal menghargai atau memberikan perhatian khusus kepada mereka. Tanpa kita sadari kita hanya mau mengenal orang jika orang tersebut menyandang atau memiliki "sesuatu."  Itulah mengapa diluar aktifitas karunia yang mereka berikan kadang mereka bisa saja sama seperti jemaat lainnya yang cepat menghilang atau istilahnya datang-duduk-pulang. Pada saat-saat tertentu mungkin saja mereka merasa kurang diperhatikan serta tidak puas akan banyak hal diluar aktifitas karunia yang mereka berikan itu. Maka jangan heran bila kita mendengar berbagai kekecewaan muncul kepermukaan. Tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi di dalam komunitas bergereja kita. Kita berhak menghargai seseorang yang telah berjasa atau yang telah memberikan hal terbaik pada dirinya, tapi tidak dalam bentuk perhatian yang berlebihan. Agar persekutuan yang telah dibangun tetap hidup dan berjalan dengan baik, sudah saatnya kita menghargai seseorang bukan karena ia cerdas atau pandai berbicara, bukan karena ia mahir dalam bermain musik, bukan karena ia penyanyi yang hebat, bukan karena ia pengurus yang cekatan bahkan bukan karena ia kaya sekalipun. Di dalam Kasih kita mengenal semua orang sama, tanpa memandang, siapa dia? karena kita semua berharga di mata Allah.


"Mengenali pribadi sesorang apa adanya sebagai ungkapan kasih dan simpati
adalah bentuk penghargaan terbaik yang bisa kita berikan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar