4 April 2013

SEMANGAT PASKAH

   Hari Paskah sudah berlalu. Banyak yang saya rasakan tentang kebaikan Tuhan. Mungkin bagi anda pengalaman ini adalah hal kecil, tapi bagi saya tidak. Ceritanya tentang keseharian saya di rumah. Saya mempunyai kebiasaan rutin kerja bakti membersihkan rumah setiap minggu. Sekalian berolahraga, pikir saya. Itu saya lakukan karena rumah saya besar dengan pekarangan yang luas. Biasanya saya memilih antara hari Sabtu atau Minggu. Tapi saya lebih suka mengerjakannya di hari Sabtu agar saya bisa tenang ke gereja di hari Minggu. Karena bila saya melakukannya di pagi hari Minggu sebelum berangkat ke gereja, saya bisa mengantuk di gereja karena kelelahan dan ini mengganggu sekali.
   Kebetulan hari Sabtu lalu sebelum Paskah, saya tidak kerja bakti, mungkin sekedar segan karena tanah di halaman luar basah akibat musim hujan. Jadi saya memutuskan melakukannya di hari Minggu saja, yang berarti saya mengambil resiko untuk kelelahan lagi saat kebaktian di gereja besoknya, sekalipun itu adalah hari Paskah.
   Di luar dugaan, suhu udara pada sabtu malam lalu sangat menyengat dan gerah, pertanda besok akan turun hujan. Hampir semua orang mengatakan demikian. Sampai-sampai saya sulit memejamkan mata saat tidur malam itu karena gelisah. Mungkin saya akan sakit. Saya berpikir bahwa saya kekurangan tidur dan dengan pasrah besok saya akan merem-melek di gereja. Tapi saya tetap berdoa agar Tuhan memampukan saya untuk dapat menjalani semuanya walaupun saya merasakan tidak enak badan.
   Akhirnya saya bersyukur bisa memejamkan mata kira-kira hampir pukul dua dini hari dan terbangun pukul tiga lewat. Apa yang membuat saya terbangun? Saya tidak menyangka bahwa saya terserang gejala flu. Badan saya panas dan meriang. Dalam kondisi tersebut, saya langsung memutuskan bahwa saya mungkin tidak bisa kerja bakti besok pagi apalagi ke gereja. Meski demikian, dalam hati saya tetap menginginkan ke gereja karena hari ltu adalah hari Paskah. Entah bagaimana saat itu saya langsung saja minum obat seadanya dan kembali lagi merebahkan diri di tempat tidur. Saya berharap mengantuk, kemudian bisa tidur lagi karena pengaruh obat yang saya minum. Tapi yang saya harapkan tidak demikian, Saya tetap terjaga. Selama itu, saya hanya mendengarkan lagu-lagu rohani lewat headphone untuk mengusir lamunan saya menunggu pagi sambil menahan rasa sakit. Anehnya semua mengalir begitu saja. Penyakit meriang saya berangsung-angsur pulih dan saya malah merasakan kesegaran yang luar biasa.
   Pagi itu saya langsung bangun dan bekerja bakti dengan semangat. Hanya dalam tempo satu jam saja semuanya beres. Malah saya masih sempat beristirahat satu jam kemudian sebelum berangkat ke gereja. Padahal malam itu saya hanya tidur kira-kira 1,5 - 2 jam saja, tapi saya tidak merasakan kelelahan apalagi mengantuk di gereja seperti biasa. Puji Tuhan, karena setelah itu saya pun masih bisa menebus waktu tidur saya yang kurang di sore harinya dengan nyaman saat hujan turun dengan lebatnya. Kini saya semakin yakin akan rencana Tuhan yang indah. Ia mengijinkan saya sakit lebih awal malam itu. Karena jika saya mengalami penyakit flu atau meriang-nya di pagi hari saat bangun tidur, mungkin ceritanya akan lain, pasti tak satu pun rencana saya dapat terlaksana hari itu.
   Tuhan itu baik. Ia selalu menyertai saya dari dahulu hingga sekarang. Saya jadi mengerti dan memahami bahwa itu semua dilakukan-Nya agar kuasa-Nya nyata dalam hidup saya. Karena Tuhan telah mendengar doa saya dan Ia pun mengetahui keinginan hati saya untuk beribadah kepada Dia di hari Paskah. Saya pun bersyukur akhirnya dapat hadir di gereja merayakan hari kebangkitan-Nya.

--- Halleluyah ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar