Makan adalah kebutuhan mendasar manusia. Jika kita menunda atau tidak makan, maka perut akan terasa lapar. Banyak orang yang mengurangi makan dengan diet (takut gemuk) dan ada pula yang makan berlebihan (rakus) hingga orang lain tidak kebagian. Padahal makanan yang kita makan adalah berkat dari Tuhan, jadi semestinya digunakan secukupnya tidak kurang dan tidak lebih.
Ada cerita tentang seseorang yang menunda jam makannya dengan alasan ia akan makan nanti saja pada waktu menghadiri acara pesta pernikahan temannya yang tentu menunya lebih lezat dan banyak. Tapi begitu ia meluncur menuju lokasi yang dituju, terjebaklah ia dalam kemacetan lalu-lintas yang cukup parah dan lama. Dalam perjalanan itu perutnya semakin keroncongan hingga tubuhnya menjadi lemas. Beruntung ia akhirnya sampai juga ke acara pernikahan tersebut dengan terlambat. Walaupun akhirnya ia dapat makan juga, tapi porsinya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkan karena semua menu hidangan yang tersedia sudah hampir habis dilahap pengunjung yang datang terlebih dahulu. Pada keesokan harinya iapun jatuh sakit akibat keterlambatan pola makannya itu.
Mungkin kita juga pernah mengalami seperti cerita di atas. Kita tidak sadar bahwa Tuhan telah menyediakan makanan apa adanya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita, tapi terkadang kita lebih memilih makanan lain yang menurut kita lebih enak dan nikmat bahkan mahal. Hingga kita lupa mengucap syukur akan berkat yang diberikan Tuhan itu.
Makanan juga bisa saja memotivasi seseorang untuk datang kepada Tuhan atau pergi ke gereja. Lihat saja gereja atau tempat persekutuan kita mungkin selalu penuh jika setelah kebaktian ada acara jamuan kasihnya. Tapi tentunya tidak semua jemaat seperti itu. Jika seseorang sudah me-nomorsatukan makan dari pada mendengarkan firman Tuhan, maka tujuan pergi ke gereja untuk melayani Tuhan sebenarnya sudah melenceng jauh dari kehidupan rohani orang itu. Hal seperti inilah yang tidak baik untuk kita contoh. Sudah banyak slogan yang kini berlaku umum di masyarakat bahwa mendengarkan setiap perkataan Tuhan adalah makanan rohani manusia. Tapi tetap saja kadang hawa nafsu mengalahkan keinginan lain yang lebih baik. Kita semua tentunya senang jika banyak orang yang datang ke gereja kita, namun bukan dengan hawa nafsu tertentu tapi tetaplah dalam kerinduan untuk menyembah dan memuji Dia dengan segenap hati.
Alkitab:
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan."
(Matius 5:6)
"Sebab manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(Matius 4:4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar