Pernahkah anda berada dalam situasi dimana harus percaya pada suatu kebohongan? Seringkali kita berhadapan dengan orang-orang dilingkungan kita seperti keluarga, teman atau kenalan yang berbicara begitu meyakinkannya sehingga tanpa sadar sebenarnya kita telah mendengarkan suatu kebohongan pada diri orang tersebut. Memang berbohong itu indah bagi mereka yang mencintai kesombongan dan ketamakkan.
Seperti cerita dalam Alkitab tentang Ananias dan istrinya Safira yang telah mendustai Tuhan dengan memberikan sebagian dari hasil penjualan tanah mereka. Mereka telah menyakiti hati Tuhan dengan ketidakjujuran hanya untuk dihormati agar menjadi terpandang tapi memberi tidak dengan ketulusan hati. Selain itu kecurangan tersebut mereka lakukan demi materi atau kekayaan yang mereka raih atau miliki. Padahal semuanya itu berasal dari Tuhan. Maka kemudian Tuhan marah dan mengambil hidup mereka.
Orang yang suka berbohong biasanya adalah orang yang mempunyai motivasi lain dalam melakukan sesuatu, yang bertentangan dengan firman Tuhan. Mereka yang bergaul akrab dengan kebohongan hidupnya akan sangat beresiko ke arah perbuatan negatif lain seperti: mencuri, menipu, fitnah sampai penyalahgunaan wewenang. Juga seorang pembohong yang suka menilai kelemahan orang lain sebenarnya menceritakan sifat dari diri mereka sendiri. Kita sebagai manusia dengan segala kelemahan tidak luput dari dosa. Kita semua pasti pernah berbohong selama menjalani kehidupan ini. Firman Tuhan di kitab Keluaran dengan jelas mengatakan "Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu." Kebohongan akan membawa kita kepada pribadi yang melupakan Tuhan bahkan cenderung tidak mengenalNya. Mereka yang dalam kamus hidupnya berlaku prinsip 'tiada hari tanpa kebohongan' adalah orang-orang yang telah kehilangan kemuliaan Allah.
Berdusta adalah pekerjaan iblis, karena itu kita harus melawannya dengan berjalan dalam Roh dan Kebenaran yaitu dengan memohon pimpinan dan bimbingan Roh Kudus agar kita selalu diingatkan untuk tidak melakukannya. Percayalah doa yang dipanjatkan dengan ketidaktulusanpun diketahui oleh Tuhan. Dan Tuhan Yesus maha pengampun. Dia yang akan melepaskan kita dari kebiasaan berbohong yang dapat merusak dan menghancurkan hidup kita, asalkan kita mengaku dosa dihadapanNya dengan kejujuran dan tanpa kompromi.
Kisah Alkitab : Kisah Para Rasul 5:1-11
Seperti cerita dalam Alkitab tentang Ananias dan istrinya Safira yang telah mendustai Tuhan dengan memberikan sebagian dari hasil penjualan tanah mereka. Mereka telah menyakiti hati Tuhan dengan ketidakjujuran hanya untuk dihormati agar menjadi terpandang tapi memberi tidak dengan ketulusan hati. Selain itu kecurangan tersebut mereka lakukan demi materi atau kekayaan yang mereka raih atau miliki. Padahal semuanya itu berasal dari Tuhan. Maka kemudian Tuhan marah dan mengambil hidup mereka.
Orang yang suka berbohong biasanya adalah orang yang mempunyai motivasi lain dalam melakukan sesuatu, yang bertentangan dengan firman Tuhan. Mereka yang bergaul akrab dengan kebohongan hidupnya akan sangat beresiko ke arah perbuatan negatif lain seperti: mencuri, menipu, fitnah sampai penyalahgunaan wewenang. Juga seorang pembohong yang suka menilai kelemahan orang lain sebenarnya menceritakan sifat dari diri mereka sendiri. Kita sebagai manusia dengan segala kelemahan tidak luput dari dosa. Kita semua pasti pernah berbohong selama menjalani kehidupan ini. Firman Tuhan di kitab Keluaran dengan jelas mengatakan "Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu." Kebohongan akan membawa kita kepada pribadi yang melupakan Tuhan bahkan cenderung tidak mengenalNya. Mereka yang dalam kamus hidupnya berlaku prinsip 'tiada hari tanpa kebohongan' adalah orang-orang yang telah kehilangan kemuliaan Allah.
Berdusta adalah pekerjaan iblis, karena itu kita harus melawannya dengan berjalan dalam Roh dan Kebenaran yaitu dengan memohon pimpinan dan bimbingan Roh Kudus agar kita selalu diingatkan untuk tidak melakukannya. Percayalah doa yang dipanjatkan dengan ketidaktulusanpun diketahui oleh Tuhan. Dan Tuhan Yesus maha pengampun. Dia yang akan melepaskan kita dari kebiasaan berbohong yang dapat merusak dan menghancurkan hidup kita, asalkan kita mengaku dosa dihadapanNya dengan kejujuran dan tanpa kompromi.
Kisah Alkitab : Kisah Para Rasul 5:1-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar