4 Februari 2013

MENERJEMAHKAN FIRMAN TUHAN

Bandingkan bangunan yang anda lihat pada gambar, dengan gereja yang anda miliki sekarang. Kita mungkin prihatin dengan keadaan tersebut. Tapi begitulah, sebuah kesederhanaan yang harus disyukuri. Rencana yang besar akan dimulai dengan sesuatu yang kecil dan biasa bahkan cenderung apa adanya.  Ikoma adalah salah satu daerah di Tanzania dimana bangunan tersebut berdiri. Banyak penduduknya yang masih menyembah dewa tapi ada juga yang sudah menganut kepercayaan tertentu. Tidak banyak yang menjadi Kristen. Saat ini Tuhan sedang menuntun beberapa orang di sana untuk berkarya. Mereka adalah orang-orang yang terpanggil sekaligus memiliki jiwa missioner. Orang-orang mulai tertarik dengan kisah-kisah bagus dalam Alkitab. Mereka mengatakan bahwa mereka telah mendengar banyak cerita yang baik didalamnya. Untuk itu sebuah upaya penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa mereka tengah berlangsung. Ada sembilan kelompok bahasa di daerah Mara, Tanzania yang sedang menjalani proses ini. Kelompok bahasa itu adalah: Ikuzu, Ikoma-Nata-Isenye, Jita, Kabwa, Kwaya, Ngoreme, Suba-Simbiti, Zanaki dan Zinza. Melalui para penerjemah pilihan dari penduduk mereka sendiri, mereka bekerja keras bersama dengan para pembimbing dan rohaniawan setempat untuk mewujudkan rencana Tuhan yang indah itu. Suatu saat dengan keyakinan dan kehendakNya mereka akan memiliki Alkitab dengan bahasa mereka sendiri, sehingga mereka dapat mengenal Tuhan lebih dekat lagi. Sebuah pekerjaan yang tidak mudah dan membutuhkan waktu serta kesabaran. Mereka yang terlibat dalam pekerjaan ini tidak bermaksud melakukan penginjilan kepada penduduk setempat, tapi mungkin biji kecil bunga telah jatuh diladangNya.

Alkitab :
"Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku:
ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, 
tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,
dan akan berhasil dalam apa yang kusuruhkan kepadanya"
(Yesaya 55 : 11)  

Pesan: Dukung pekerjaan mereka dalam doa agar nama Tuhan semakin dimuliakan.

Sumber: Andrew & Michelle Sandeen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar