Ada sebuah cerita di salah satu sekolah (kelompok A), dimana gurunya memperkenalkan permainan menginjak balon. Setiap balon diikatkan pada kaki masing-masing anak yang ikut bermain, kemudian mereka berebut saling mengejar untuk menginjak balon lawannya hingga pecah. Di akhir permainan, siapa yang balonnya belum pecah, itulah pemenangnya. Lalu di kesempatan lainnya sang guru menerapkan permainan yang sama kepada anak-anak yang menderita keterbelakangan mental (kelompok B). Tapi Suasana permainan menjadi lain karena adanya kekeliruan dalam menangkap aturan permainan yang telah dijelaskan sebelumnya. Mereka lebih memilih bekerjasama hingga dengan sengaja malah memberikan kesempatan kepada temannya untuk memecahkan balon miliknya. Mereka bergembira sambil menginginkan balon segera pecah sehingga permainan cepat selesai. Akhirnya tidak ada yang menang maupun kalah. Suatu perbedaan perlakuan mencolok antara dua kelompok yang mengandung berbagai macam makna untuk dipetik. Kelompok A tidak ada kawan, semuanya dianggap lawan sehingga mereka mengejar ambisi untuk menang. Berbeda dengan kelompok B yang saling berbagi karena mereka hanya menikmati permainan sehingga semua hanya mengejar kegembiraan.
Makna cerita yang tersirat dalam permainan tersebut pasti pernah kita dengar dalam kehidupan. Kadang seseorang menganggap bahwa keberhasilan orang lain menjadi salah satu penghambat kesuksesannya. Mereka terbelenggu pada sifat iri hati dan dengki. Dengan begitu membentuk kecenderungan menjadi pribadi yang tinggi hati dengan segala prestasi yang telah dicapainya. Mereka akan mengumbar kelebihan dan kekayaan yang ada pada dirinya dan dengan entengnya meremehkan bahkan merendahkan orang lain.
Allah mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan kerendahkan hati sebagai cerminan hidup yang serupa dengan kristus. Tuhan Yesus menginginkan kita memiliki hati yang mengasihi, karena firmanNya mengatakan demikian: " Hendaknya kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu." (Efesus 4 : 2)
Allah mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan kerendahkan hati sebagai cerminan hidup yang serupa dengan kristus. Tuhan Yesus menginginkan kita memiliki hati yang mengasihi, karena firmanNya mengatakan demikian: " Hendaknya kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu." (Efesus 4 : 2)
Inspirasi cerita : Sermoncentral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar